Kemenag Lotim Antusias Sambut Kurikulum Cinta, Langkah Nyata Menumbuhkan Kasih Sayang Antar Sesama

 


Foto : Kepala Kantor Kementerian Agama Lombok Timur, H.Shulhi, S.Pd


LOMBOK TIMUR - Kantor Kementerian Agama Lombok Timur menyambut baik hadirnya Kurikulum Berbasis Cinta yang diluncurkan Kementerian Agama RI. 


Kepala Kantor Kementerian Agama Lombok Timur H. Shulhi menjelaskan, Kurikulum Cinta dasar hukumnya adalah UUD no 39 tahun 1999 tentang Hak asasi Manusia serta UUD No:20 tahun 2023 tentang sistem pendidikan serta PP 57 tentang Standar nasional pendidikan. 


Kurikulum cinta tersebut bukan merupakan asmara maupun cinta yang sifatnya kemesraan, namun menitikberatkan pada pembentukan kesadaran positif, perilaku santun, dan pemahaman komprehensif tentang nilai-nilai ketuhanan, yang tentu sebagai upaya untuk menyongsong Indonesia emas 2045.


"Kurikulim Cinta ini bukan cinta cintaan, namun menumbuhkan Cinta kepada Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta harus menjadi pondasi utama pembelajaran. Dengan cinta, siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang damai, terbuka, dan menghargai perbedaan,"jelasnya Selasa ( 20/08/2025 ).

Ciri ciri Kurikulum berbasis Cinta ini ada 7 yakni :

- memiliki kemampuan akademik dan kognitif

- Terampil Berkomunikasi

- Mempunyai Etos Kerja dan Disiplin

- Mampu Beradaptasi

- Memiliki Sikap dan Karakter Positif

- Saling Menyayangi

- Memiliki Keseimbangan Fisik. 


Sulhi menambahkan, Kurikulum Cinta tidak diperkenalkan sebagai mata pelajaran baru, melainkan akan diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran yang sudah ada. Strategi implementasi kurikulum ini akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Misalnya, di tingkat Pendidikan Raudhatul Athfal (RA/PAUD), metode pembelajaran akan menggunakan permainan dan pembiasaan positif. Sementara itu, di jenjang pendidikan lebih tinggi, pendekatan berbasis pengalaman dan refleksi akan lebih ditekankan.


"Pada tataran implementasi, sebisa mungkin Kurikulum cinta diselipkan kedalam pembelajaran, tentu disesuaikan dengan lingkungan pendidikan itu sendiri,"ujarnya.


Tak hanya itu, Implementasi Kurikulum Cinta diharapkan dapat membawa perubahan nyata dalam kehidupan sosialsosial yang selama ini mulai tergeser dengan arus globalisasi, baik dalam konteks keagamaan, hubungan kemanusiaan, maupun keberagaman bangsa. 


"Keberhasilan kurikulum ini tidak hanya akan diukur dari aspek kognitif, tetapi juga dari perubahan sikap dan perilaku peserta didik dilingkungan sosialnya,"bebernya.


Lebih lanjut Sulhi menyebut, Kurikulum Cinta sejatinya di desain untuk menjawab kebutuhan Zaman, tentu pada implementasinya anak didorong lebih inovatif dan kreatif. 


"Anak didik tidak hanya terpaku pada pembelajaran yang sifatnya monoton, tetapi mendorong anak lebih inovatif dan kreatif,"imbuhnya.


Karenanya, Mantan Guru MAN 1 Lotim itu mengajak Semua pihak untuk bersama sama mengawal Kurikulum berbasis cinta ini karena sangat relevan dengan kehidupan saat ini. 


"Kurikulum cinta tidak hanya terpaku di Sekolah, Kurikulum cinta tidak ada batasan ruang dan waktu karena esensinya sangat erat dengan kehidupan sosial kita sebagai manusia, untuk itu mari kita sukseskan bersama,"pungkas Shulhi.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama