![]() |
Foto Istimewa : H. Muhammad Kamli, Ketua BAZNAS Lombok Timur |
LOMBOK TIMUR - Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur yang baru seumur jagung mulai diterpa isu miring tentang adanya indikasi penggunaan dana umat untuk kepentingan partai politik tertentu.
Menanggapi itu, kepala Baznas Lombok Timur H. Muhammad Kamli angkat bicara. Dia menyebutkan, bahwa Baznas adalah sebuah lembaga nonstruktural yang berbeda pertanggungjawabannya dengan institusi birokrasi, OPD, maupun BUMD lainnya.
"Karna apa? Lembaga Baznas yang saya sebut dengan "Rumah Amanah Baznas Lombok Timur" saya usahakan untuk dimasyarakatkan oleh seluruh jajaran staf yang ada," kata Muhammad Kamli, Jum'at (15/08/2025).
Ia menjelaskan, penggunaan istilah "Rumah Amanah" menjadi perlu, karena yang dikelola oleh lembaga tersebut adalah amanah masyarakat Bumi Patuh Karya yang dititipkan melalui Baznas Lombok Timur.
Sebagaimana diketahui, Baznas adalah lembaga amanah yang mengelola dana zakat, infak, sadakoh, dan beberapa sumber lainnya yang kesemuanya memiliki rekening dan akun sendiri.
Tata kelola dan atau pertanggungjawaban keuangan Baznas terdiri dari pertanggungjawaban secara administrasi, pertanggungjawaban dari sisi regulasi, pertanggungjawaban dari sisi syar'i, dan yang paling penting adalah pertanggungjawaban kepada Allah SWT.
"Pertanggungjawaban secara administrasi, ada inspektorat maupun BPKP yang melakukan audit secara reguler (rutin-red). Sehingga saya memiliki semangat untuk melakukan perubahan total," ungkapnya.
Semangat perubahan itu, kata dia, harus dimiliki oleh seluruh jajaran pimpinan, staf, amilin dan amilat Baznas. Setiap uang yang disetorkan di bendahara penerimaan akan masuk pada akun (aplikasi) yang secara otomatis akan terbaca langsung oleh otoritas di pusat.
"Sekarang semuanya sudah online. Karna semua sudah menggunakan Aplikasi, dimana semua jenis penerimaan maupun penarikan sudah ada akunnya masing-masing" terangnya.
Ia memberi gambaran, ketika pengelola Baznas hendak melakukan penarikan untuk kegiatan di luar yang 8 (delapan) asnaf, maka secara otomatis akan tertolak oleh sistem, karena tidak ada asnaf-nya. Dimana kedelapan asnaf tersebut memiliki akun tersendiri.
Karena itu dia menegaskan, bahwa adanya isu yang dialamatkan kepadanya sebagai sesuatu yang tidak mendasar. Terlebih pihaknya baru menyelesaikan seluruh proses penandatanganan spesimen Bank, pada pekan kemarin.
Meski tak disampaikan secara eksplisit, tetapi secara implisit dia ingin menegaskan bahwa mustahil membiayai kegiatan partai politik dengan nilai yang cukup pantastis. Selama menjadi pengurus Baznas dia mengaku tidak pernah melihat uang kes, karna semua keuangan tersimpan di Bank. Sedangkan penarikan harus by aplikasi dan akun masing-masing asnaf.
"Apalagi sekarang ini kondisinya, saya selaku koordinator baru minggu kemarin bisa menyelesaikan pemindahtanganan penanggungjawab keuangan," bebernya.
Adapun terkait isu tentang pegawai Baznas yang dirumahkan, secara tegas ia membantah bahwa pihaknya tidak pernah melakukan kebijakan yang sewenang-wenang. Tetapi semua sesuai aturan, dimana setiap orang harus patuh pada aturan yang berlaku.
Berdasarkan regulasi Baznas dimana pada SK terakhir yang diterima para Amilin dan Amilat yang menyelesaikan masa baktinya baru-baru ini, berbunyi: masa baktinya berakhir pada saat dilantiknya pimpinan definitif.
"Maka jam itu juga, selesai tanggungjawabnya sebagai Amilin dan Amilat BAZNAS. Kan sebelumnya sudah dimulai dari rekan-rekan di UPZ yang masa baktinya lima tahun. Yang masih bertahan adalah Amilin dan Amilat tetap," sebutnya.
Lebih lanjut H. Muhamad Kamli menegaskan, segala bentuk kebijakan, penerimaan, dan pengeluaran tidak dilaksanakan secara serampangan, tetapi berpedoman pada regulasi maupun Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.
Baznas Lombok Timur dibawah kepemimpinan H. Muhamad Kamli sudah membentuk SOP yang sudah disepakati oleh pimpinan dan Baznas Provinsi. SOP tersebut mengatur segala bentuk program kegiatan yang termuat dalam jargon SMART khusus Baznas, yakni Santun, Mapan, Amanah, Responsif, dan Transparan.
"Nah itulah semangat kami untuk memperbaiki manajemen lembaga Baznas, agar bantuan-bantun ini tepat sasaran," pungkasnya sembari merincikan beberapa program Baznas kedepan.