![]() |
Foto : Wakil Ketua DPRD Lotim/Fraksi PAN, M. WAES AL QARNI, S.E |
LOMBOK TIMUR - Wakil Ketua DPRD Lombok Timur, yang juga merupakan Fraksi Partai Amanat Nasional ( PAN ) M. Waes Al-Qarni memberikan perhatian serius terhadap harga tembakau petani memasuki masa panen 2025.
Waes menyebut, perusahaan tembakau sudah memiliki standar harga berdasarkan kualitas tembakau petani itu sendiri, tinggal bagaimana pemerintah memastikan harga tersebut benar-benar sampai kepada masyarakat.
"Perusahaan pastinya sudah memiliki standar harga, dengan kalsifikasi kualitas daun mulai dari petikan pertama hingga terakhir, tentu pemerintah harus hadir di situ untuk menjamin ketetapan harga tersebut kepada petani,"ungkapnya selasa ( 05/08/2025 ).
Lanjut Waes, Petani Tembakau harus mengikuti ritme perusahaan, mengingat di satu sisi perusahaan juga ingin mendapatkan keuntungan, apalagi pada musyawarah perusahaan hanya melibatkan petani binaan.
"Petani harus mengikuti ritme perusahaan, yang terlibat dalam musyawarah hargakan petani binaan,"ujarnya
Kendati demikian, Waes menekan agar semua tembakau Petani Lombok Timur apapun jenisnya mulai dari Virginia hingga rajangan harus tersrap, dengan catatan sama-sama berpegang pada aturan masing-masing.
"Pada umumnya semua tembakau harus terserap oleh gudang, tinggal sekarang bagaimana kemudian merawat kemitraan dengan baik sehingga sama-sama mendatangkan manfaat,"imbuhnya.
Masih kata Waes, pantaunya selama turun menyambangi konstituen tembakau petani sangat berkualitas, hanya saja kemungkinan turunnya hujan juga harus diperhatikan disamping Pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian agar sesering mungkin meninjau lapangan.
"Memang petani sudah paham akan situasi apabila hujan tiba-tiba turun yang berdampak terhadap tembakau, tetapi kami lihat tembakau hari ini berkualitas dan yang pasti Dinas Pertanian agar rajin turun ke lapangan,"tegasnya.
Lebih jauh DPRD Lombok Timur dua periode itu kembali berpesan agar semua pihak yang terlibat dalam Tembakau ini untuk kooperatif dan sama-sama memastikan proses jual beli berjalan lancar.
"Sejauh pengetahuan saya terutama perusahaan kooperatif dalam pelaksanaan produksi tembakau, tinggal tugas kita semua untuk mengawal dan mengawasi proses pelaksanaannya tahun ini,"pungkas Waes.