![]() |
Foto : Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar ( SD ) Dikbud Lombok Timur |
LOMBOK TIMUR - Rangkaian pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru ( SPMB ) Lombok Timur sudah usia, ajaran baru 2025/2026 baru saja dimulai.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar ( SD ) Hairurrazak Hanfie menjelaskan penerapan SPMB sendiri diatur untuk pemerataan jumlah siswa pada setiap sekolah, hanya saja penerapannya di Lombok Timur belum efektif secara penuh, hal tersebut dikarenakan tidak sedikit orang tua yang memaksa anaknya sekolah di tempat mereka sekolah dulu.
"Tujuan SPMB ini jelas yakni pemerataan jumlah siswa di Sekolah, tetapi belum bisa maksimal karena memang tidak sedikit orang tua menyekolahkan anaknya ditempatnya sekolah dulu, padahal domisilinya jauh,"ungkapnya Rabu, ( 23/07/2025 ).
Namun kendala juga tak hanya di Orang tua, Alasan lain orang tua dalam memilih sekolah juga karena kualitas, untuk itu Sekolah paling berperan dalam memeperoleh siswa terutama dari segi kualitas.
"Sejatinya sekolah juga tidak terlalu terpaku dengan sistem penerimaan murid yang ada, harusnya sekolah meningkatkan kualitasnya dengan begitu masyarakat akan terangasang menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut,"tegasnya.
Kendati demikian, lanjut Razak tidak ada Sekolah Dasar di Lombok Timur yang sama sekali tidak mendapatkan siswa, hanya saja di beberapa tempat terdapat Sekolah yang siswanya sangat sedikit sampai lima siswa.
"Tidak seperti tahun tahun sebelumnya Sekolah sampai tidak mendapatkan siswa, tahun ini secara keseluruhan semua sekolah terutama kelas satu terisi,"imbuhnya.
Razak menambahkan, Standar satu Rombel pada sekolah adalah 28 siswa, dan apabila melebihi ketentuan rombel akan berdampak pada Data Pokok Pendidikan ( Dapodik ) yang nantinya akan menjadi, kasus ini juga banyak di Lombok Timur sehingga menjadi bahan evaluasi Dinas Pendidikan agar siswa tidak terkendala.
"Standar minimal pada rombel itu 28 siswa, jika melebihi tentu akan berimbas kepada dapodik, sedangkan di SD yang hanya lima siswa justru tidak bermasalah di Dapodiknya, inilah kemudian yang akan dijadikan bahan evaluasi,"bebernya.
Lebih lanjut, Razak menekankan kepada semua elemen sekolah agar fokus menjalani tahun ajaran baru 2025/2026 untuk lebih meningkatkan kualitas Pendidikan Lombok Timur khususnya Sekolah Dasar.
"Kita lupakan Sejenak SPMB, kita fokus jalani apa yang dihadapan kita hari ini yakni tahun ajaran baru 2025/2026 dengan semangat baru,"tandasnya.