![]() |
Foto : Sekretaris P2SP, Wahid Multazam |
LOMBOK TIMUR - Pelaksanaan pengerjaan proyek Revitalisasi Sekolah Dasar Negeri ( SDN ) 2 Rakam Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur terus dikebut.
Program prioritas ini bukan hanya angka capaian, tetapi nyata membawa dampak langsung bagi guru, siswa, dan masyarakat. Pembangunan dan Revitalisasi Satuan Pendidikan menggerakkan ekonomi daerah, Digitalisasi Pembelajaran menutup kesenjangan pembelajaran.
Sekretaris Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan ( P2SP ) Wahid Multazam Yang didampingi Kepala Sekolah SDN 2 Rakam Nuraini menjelaskan, sejak peletakan baru pertama pihaknya terus mengoptimalisasi seluruh elemen terutama pekerja pekerja, sehingga progres pengerjaan masuk 17 persen.
"Semua elemen berperan aktif memastikan keberlangsungan kegiatan tersebut, sehingga progres perhari ini sekitar 17 persen lebih,"jelasnya Rabu ( 17/09/2025 ).
Program Revitalisasi Sekolah Dasar Tahun 2025 Tahap 3 hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, sekolah dasar berkesempatan memperbaiki kerusakan bangunan, menambah ruang kelas, hingga meningkatkan fasilitas sanitasi.
SDN 2 Rakam sendiri lanjut Wahid mendapatkan pagu sebesar 413 juta lebih yang diperuntukkan untuk merenovasi 1 kelas, membangun 2 unit toilet dimana acuan pengerjaan dan spesifikasi mengikuti petunjuk teknis dari pusat.
"Besaran anggaran yang kita dapat 413 juta lebih diperuntukkan untuk renovasi Kelas , dan wc, yang pasti mekanisme pembelian barang sudah ditentukan oleh pusat, artinya kami hanya menjalankan perintah,"ujarnya.
Sementara, untuk pekrja sendiri Wahid menyebut melibatkan 100 persen masyarakat sekitar, hal ini dilakukan sebagai upaya membantu masyarakat sekitar.
"Untuk pekerja semua mulai dari tukang hingga peladen kita berdayakan masyarakat sekitar, tentu untuk saling membantu,"bebernya.
Sementara Kepala Sekolah SDN 2 Rakam, Nuraini S. Pd, membeberkan pihaknya optimistis bangunan tersebut rampung sesuai dengan jadwal yang ditentukan, serta berkomitmen agar menjamin spesifikasi bangunan yang diperkirakan bertahan hingga 20 tahun kedepan.
"Dengan daya upaya yang kami miliki, kami berkeyakinan ini akan rampung sesuai dengan jadwal, dan tentunya spesifikasi juga mutlak kami perhatikan,"ketusnya.
Lebih jauh Wanita yang mengajar hampir 30 tahun lebih itu, menegaskan pihaknya selalu berkoordinasi dengan semua pihak terutama Aparat Penegak Hukum langkah tersebut diambil sebagai upaya menjaga kemungkinan di kemudian hari.
"Namanya kita awam dalam hal ini barang pasti butuh pendamping dan sebagainya, untuk itu kami terbuka menerima masukan dari semua pihak,"pungkasnya.
Untuk informasi, proyek revitalisasi langsung didampingi fasilitator dari Universitas Mataram, dan beberapa perpanjangan tangan dari pemerintah pusat.